MATEMATIKA EKONOMI
TENTANG : APLIKASI FUNGSI LINEAR DAN TAK LINEAR DALAM
ILMU EKONOMI
OLEH:
KELOMPOK IV
1.
FIKA
INDAH PERAWANSA (8176171009)
2.
SYAMSAH
FITRI (8176171034)
MATA KULIAH :
MATEMATIKA EKONOMI
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. MARTUA MANULLANG, M.Pd
KELAS / PRODI :
A1/PASCA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2017 / 2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji
syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmar, karunia,
serta taufik dan hidayahnya karena kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Matematika Ekonomi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Tak
lupa pada nabi junjungan dan baginda Rasullullah kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. Martua Manullang, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Matematika Ekonomi Unimed yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Matematika Ekonomi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari ata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah
ini diwaktu yang akan datang.
Medan,
27
September 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar
Belakang 1
1.2. Batasan
Masalah 2
1.3 Rumusan
Masalah 2
1.4 Tujuan
Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1.1 Fungsi
Permintaan 3
2.1.2 Fungsi
Penawaran 3
2.1.3 Fungsi
Keseimbangan Pasar 4
2.1.4 Fungsi
Konsumsi dan Tabungan 5
2.1.5 Pajak 7
2.2.1 Fungsi
Permintaan Kuadrat 12
2.2.2 Fungsi
Penawaran Kudrat 14
2.2.3 Keseimbangan
Pasar 15
2.2.4 Penerimaan
Total 16
BAB III PENUTUP 20
3.1 Kesimpulam 20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Penyelesaian persamaan linear – non
linear adalah mencari titik potong fungsi dengan sumbu X demikian juga
penyelesaian persamaan differensial adalah mencari fungsi yang memenuhi
persamaan. Penyelesaian persamaan differensial maupun mencari akar suatu
persamaan dapat dilakukan dengan berbagai metode, namun dalam tulisan ini akan
diuraikan dengan menggunakan metode kesamaan. Metode kesamaan adalah suatu
metode penyelesaian yang mengusahakan bentuk
Fungsi non linier merupakan model
yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan fungsi linier dalam penerapan
ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier yang ada, sesungguhnya
merupakan linierisasi dari model non linier.
Ada 4 macam bentuk fungsi non
linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi, yaitu : - Fungsi Kuadrat
- Fungsi Kubik
- Fungsi Eksponensial
- Fungsi Logaritma
Diantara ke empat fungsi
nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah fungsi kuadrat.
Fungsi non linear merupakan bagian
yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi
yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linear. Fungsi non
linearmerupakan fungsi yang banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karna lebih
mendekati ke keadaan nyata. Banyak masalah dalam elmu ekonomi yang menggunakan
fungsi non linier sebagi model. Meskipun demikian tidak semua aplikasi dimuat
dalam makalah ini. Aplikasi kuadratik yang dibicarakan, dibatasi untuk:
·
Fungsi permintaan
·
Fungsi penawaran
·
Fungsi keseimbangan pasar
·
Fungsi konsumsi
·
Fungsi Pajak
·
Pengaruh
Subsidi
Aplikasi eksponensial yang
dibicarakan, dibatasi untuk:
·
Bunga Majemuk
·
Nilai
aset sekarang dari aset masa depan
·
Model
Pertumbuhan
1.2. Batasan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup
pada beberapa kuadratik yaitu fungsi permintaan, penawaran, keseimbangan pasar,
konsumsi dan tabung, bunga majemuk, nilai aset
sekarang dari aset masa depan, dan model pertumbuhan bagaimana
cara memahami fungsi linear dan non linier matematika siswa dan bagaimana
mengaplikasikan materi pada kehidupan sehari-hari siswa.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan
batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah:
1. Bagaimana
memahami penerapan fungsi linear dalam ilmu ekonomi?
2. Bagaimana
memahami penerapan fungsi non linier dalam ilmu ekonomi?
1.4. Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk
mengetahui bagaimana memahami penerapan fungsi linear dalam ilmu ekonomi
2. Untuk
mengetahui bagaimana penerapan fungsi non linier dalam ilmu ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Penerapan Fungsi Linear
2.1.1. Fungsi Permintaan
|
Dimana: Qd
= Jumlah produk yang diminta
a = Konstanta
b = parameter (b>0)
Contoh Soal :
10 buah barang A terjual jika harganya
Rp. 80,-/buah. Sedangkan jika harga barang A Rp. 60,-/buah, terjual 20 buah.
Tentukan persamaan dan kurva permintaannya!
Penyeleseian
:
Q1 = 10 P1
= 80
Q2 = 20 P2
= 60
|
|


|
|
|









2.1.2. Fungsi
Penawaran
Hukum penawaran.
|
Dimana :
Qs = Jumlah Produk yang ditawarkan
a =
konstanta
P = Harga Barang per unit
b = parameter (b>0)
Contoh
Apabila harga
barang A Rp. 75,- barang yang tersedia di pasar 100 buah. Apabila harga barang
A Rp. 50,- maka barang yang tersedia di pasar hanya 50 buah.
Penyeleseian
:
Q1 =
100 P1
= 75

|

|
|


|
Menggunakan rumus persamaan garis
melalui dua titik :
y – y1 =
(x– x1)

|








2.1.3. Fungsi
Keseimbangan Pasar
|
|
|
|
|




Qd : jumlah permintaan
|
|


|
|


|

|
Contoh Soal:
Tentukan titik keseimbangan dari
persamaan permintaan P = 12 – 2Q dan persamaan penawaran P = 3/2Q + 2!
|




|


|
|
|
|
|

|
|
|



Jadi, titik keseimbangannya ( 2
, 6
)


2.1.4. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Fungsi konsumsi dapat
ditulis kedalam bentuk fungsi linear dari pada pendapatan maka persamaannya:
C = a + by ; (a > 0, dan b>0)
Dimana:
C = tingkat konsumsi
y = tingkat pendapatan
a = tingkat konsumsi pada saat pendapatan 0
b = kecenderungan konsumsi marginal (MPC)

Y =
C + S
Y = (a
+ b y) + S
S = Y
- (a + by)
S = -a + (1 – b) y
Dimana:
S = tingkat tabungan
(1 – b)
= kecenderungan menabung marginal (MPS)
Apabila diperhatikan:
• Pada
persamaan tabungan è MPS = (1 – b)
• Pada
persamaan konsumsi è MPC = b
Berarti:
MPS
= 1 – MPC
MPS + MPC = 1
Persamaan konsumsi dan persamaan
tabungan dapat digambarkan secara bersama-sama dalam satu diagram seperti
gambar di samping.
Contoh:
Bila diketahui fungsi konsumsi ditunjukkan
oleh persamaan C = 15 + 0,75y, maka tentukanlah:
(a) Fungsi
Tabungan
(b) Berapa
besarnya konsumsi bila pendapatannya = 0
(c) Berapa
titk impas tabungannya?
(d) Berapa
tabungannya bila pendapatannya 80?
(e) Berapa
tingkat pendapatannya bila tabungan masyarakat adalah 60?
(f) Gambarkan
grafik fungsi konsumsi dan tabungan
Penyelesaian:
a. Tabungan
S = y – c → S = y – (15 + 0,75y)
S = y – 15 – 0,75y
S = -15 + 0,25y Fungsi
tabungan adalah C = -15 + 0,25y
b. Funsi
Konsumsi : C = 15 + 0,75y Bila pendapatan = 0 atau y = 0 maka konsumsi c = 15
c. Keseimbangan
pendapatan terjadi bila S = 0, jadi C = -15 + 0,25y
0,25y = 15
y = 60
d. Bila
pendapatan =80, maka S = -15 + 0,25y → S = 5, bila pendapatan 80 maka tabungan
5
e. Bila
tabungan 60, maka S = -15 +0,25y → 60 =
-15 +0,25y
y = 300

f. Grafik
:
2.1.5. Pajak
Pajak langsung dari
wajib pajak misalnya, pajak kekayaan, pajak pendapatan, pajak perseroan.
Sedangkan pajak tidak langsung misalnya, pajak penjualan, pajak tontonan. Dalam
hal ini yang akan kita bahas adalah pajak tidak langsung berupa pajak
penjualan.
·
Jika fungsi penawaran (So) berbentuk P=f(Q)
Maka
fungsi penawaran setelah pajak (St)
=> PT=Po + t
·
Jika fungsi penawaran berbentuk Q= f(P)
Maka
fungsi penawaran setelah pajak (St)=> Qt=
(Pt-t) + C
(jadi
setiap variabel Po dalam persamaan
Q=
f(P) tersebut diganti menjadi (Pt-t). Karena nilai Po (harga sebelum pajak) =
Pt-t
·
Total pajak yang diterima pemerintah => T= t.Qt
(Jumlah
total pajak yang ditanggung konsumen dan produsen)
·
Total pajak yang ditanggung konsumen
=> t.kons.Qt
·
Total pajak yang ditanggung produsen => t.prod.Qt
Contoh:
1. Fungsi
permintaan (D): P=10-Q, fungsi penawaran : P=Q+2, jika pajak 2 per unit maka
carilah:
a. Keseimbangan
pasar sebelum dan sesudah pajak
b. Total
pajak yang diterima pemerintah
c. Beban
pajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen
d. Gambar
Jawab:
Langkah 1:
D
=> P = 10-Q
S
=> P = Q + 2
T
= 2/ unit
a.
Eo => 10-Q
= Q+2 St=> Pt=(Q+2)+2
2Q = 8 pt=Q+4
Q=4 Et=> Q+4=10-Q
P=6 2Q=6
Jadi E0=(4,6) Q=3
dan P=7
Jadi Et (3.7)
b.
Total
pajak =t.Qt =2.3 =6

c.
Pajak konsumen =1.3=3
Pajak
produsen =1.3=3
d.
Gambar
1.
Pengaruh
Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P =
a + bQ maka sesudah pajak akan menjadi P = a + bQ + t = ( a + t ) + bQ atau
Q
= –
+
(P – t).


|
|
v Pajak
Konsumen :
|
v Pajak
Produsen
v
|
Contoh Soal :
Berdasarkan contoh soal 4, tentukan
masing-masing nilai pajak konsumen, pajak produsen, dan jumlah pajak yang
diterima oleh pemerintah!
Penyeleseian
:
v Pajak
Konsumen : tk = 2,5 – 1,5 = 1/ unit
v Pajak
Produsen : tp = 3 – 1 = 2/ unit
v Pajak
Diterima Pemerintah : T = 2,5 x 3 = 7,5
1.
Pengaruh
Pajak Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar
|
|
|

2.
Pengaruh
Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi merupakan
bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen, sehingga
subsidi selalu mengurangi harga barang yang ditawarkan (Pd) atau hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang
fungsi permintaannya tetap.
|
|
|
Sehingga keseimbangan pasar yang baru
terjadi ketika:
dimana:
Ps’ : harga penawaran
setelah subsidi
Qs’: jumlah penawaran
setelah subsidi
s : subsidi dari pemerintah
|
v Subsidi
untuk Konsumen :
|
Per unit :
|
Secara Keseluruhan :
|
v Subsidi
untuk Produsen:
|
v Subsidi
yang diberikan Pemerintah :
3.
Fungsi
Biaya dan Fungsi Penerimaan
Fungsi
biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah
produksi yang dihasilkan. Terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1)
|
2)
|
3)
|
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,-. Sedangkan biaya variabelnya
ditunjukkan oleh persamaan VC = 500Q. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya
totalnya! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut
memproduksi 9.000 unit barang?
Penyeleseian
:

VC
= 500Q Jika
Q = 9.000, TC = 1.000.000 + 500 (9.000) = 5.500.000
= 500 (9.000) = 4.500.000

|
|
Fungsi penerimaan bukan saja
melambangkan jumlah barang yang dihasilkan, tetapi juga melambangkan jumlah
barang yang terjual dengan asumsi bahwa perusahaan selalu berhasil menjual
setiap barang yang dihasilkan.
Contoh Soal:
Berdasarkan Contoh Soal 6,
tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan, serta besarnya
penerimaan jika harga jual barang dari perusahaan Rp. 1000,- per unit!
Penyeleseian
:

TR
= Q x
1000 Jika
Q = 9.000, TR = 1.000 x 9.000 = 9.000.000
TR
=
1000Q
![]() |
|||||
|
|||||
|
|||||
4.
Analisis
Pulang Pokok/Break Event Point (Titik Impas)
|
|
Penerapan Fungsi Non Linear
2.1.6.
Fungsi Permintaan Kuadrat

Bentuk umum fungsi
permintaan kuadrat P = f (Q) adalah sebagai berikut.
|
Dimana: P = Harga Produk
Q = jumlah produk yang diminta
a, b, dan c adalah konstanta, dan a
0

Karena parameter a
0 pada persamaan (4),
maka parabola akan terbuka ke bawah. Gambar parabola yang terbuka ke bawah ini
menunjukkan kurva permintaan.

|
Karena parameter a
0 pada persamaan (5), maka parabola akan
terbuka ke kiri. Gambar parabola yang terbuka ke kiri ini juga menunjukkan
kurva permintaan. Jadi, untuk fungsi permintaan kuadrat baik yang berbentuk P = f(Q) ataupun Q = f(P) grafiknya hanya diambil dari sebagian parabola yang
terletak di kuadran I.


Contoh : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh
persamaan ® Q
d = 19 – P 2
Q s = - 8 + 2 P 2
Berapa harga keseimbangan dan
jumlah barang keseimbangan ?
Jawab : titik Keseimbangan terjadi pada saat Q d
= Q s
19 – P 2 = - 8 + 2 P 2
19 + 8 = 2 P 2 + P 2
27 = 3 P 2
P 2 = 9 ® P = Ö 9 = ± 3
Jika nilai P = 3 à
Q = 19 – P 2 = 19 – 3 2 = 19 – 9 = 10
Jadi harga yang terjadi pada
titik keseimbangan Rp 3,00 dan jumlah permintaan pada titik keseimbangan 10
unit.
Ø
Jika dikenakan pajak spesifik (
pajak tetap ) sebesar t = 1
Ø
Berapa harga dan jumlah barang pada titik keseimbangan?
Fungsi penawaran setelah
pajak Q s = - 8 + 2 ( P – t ) 2
Q s = - 8 + 2 ( P – 1) 2
Q s
= - 8 + 2 ( P 2 – 2 P
+ 1 )
Q s =
- 8 + 2 P 2 – 4 P + 2
Q s
= - 6 + 2 P 2 – 4 P
Titik keseimbangan setelah kena
pajak ® Q d = Q s yg baru
19 – P2 = - 6 + 2 P2 – 4 P
0 = 2 P2 + P2 – 4 P – 6 – 19
0 = 3 P2 – 4 P – 25 ® 3 P2 – 4 P – 25 = 0
Untuk mencari nilai P
gunakan rumus abc ® X 12 = 

P12 =
® P12
= 


P12 =
®
P12 =
® P1 =
= 3,63 (yang dipilih)



® P2 =
= - 2,2967

Q d = 19 – P 2 = 19 – ( 3,63 ) 2
= 19 – 13,1769 = 5,8231
6

Jadi harga keseimbangan setelah
ada pajak Rp. 3,63 dan jumlah permintaan setelah ada pajak 6 unit
2.1.7. FUNGSI PENAWARAN KUADRAT
Bentuk
umum fungsi penawaran kuadaratP = f (Q) adalah sebagai berikut.
|
Dimana P = harga product
Q =
jumlah product yang ditawarkan
a,
b dan c adalah konstanta, dan a
0.


Karena parameter a
0 pada persamaan, maka parabola akan terbuka
ke atas. Gambar dari parabola yang terbuka ke atas ini menunjukkan kurva
penawaran.


|
Dimana P = harga produk
Q =
jumlah product yang ditawarkan
a,
b dan c adalah konstanta, dan a
0.

Karena parameter a
0 pada persamaan,maka parabola akan terbuka ke
kanan. dari parabola yang terbuka ke kanan ini menunjukkan kurva penawaran.

Contoh :
Diketahui fungsi penawaran akan suatu
barang ditunjukkan oleh persamaan P = Q2 +6Q+8. Gambarkan kurva
penawarannya !
Penyelesaian :
a. Titik
potong pada sumbu P, Bila Q = 0, maka P = 8. Jadi titik Potong (0,8).
b.
Titik
potong pada sumbu Q, Bila P = 0, maka :

Q2 +6Q+8 = 0
(Q + 4) (Q+ 2) = 0
Q1 = -4 dan
Q2 = -2
Jadi titik poton adalah
(-4,0) dan (-2,0)
c. Titik
Puncak 

d. Persamaan
sumbu simetri adalah Q = -3
2.1.8. KESEIMBANGAN PASAR
Dalam seksi ini kita akan mencari nilai keseimbangan pasar,
di mana fungsi permintaan atau fungsi penawaran berbebtuk nonlinier atau
linier.
Contoh
Carilah secara aljabar dan geometri harga
dan jumlah keseimbangan dari fungsi permintaan dan penawaran berikut ini.
Pd = 24
– 3Q2

Penyelesaian:
Syarat keseimbangan pasar adalah Pd
= Ps
24 - 3Q2 = Q2 + 2Q
+ 4
4Q2 + 2Q – 20 = 0
Q1,2 =


Q1,2 = 

Q1,2 =
= 2

Q1,2 =
= - 2,5 ( tidak memenuhi)

Subsitusikan nilai Q yang memenuhi ke
dalam salah satu persamaan permintaan atau penawaran,sehingga diperoleh nilai
P, yaitu:
P = 24 – 3 (2)
P = 24 – 12 = 12
Jadi, jumlah dan harga keseimbangan pasar
adalah E ( 2,12).
2.1.9. PENERIMAAN TOTAL
Peneriman
total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali antara harga per unit
produk dengan jumlah produk yang dijual, atau rumusnya adalah sebagai berikut :
|
Dimana:
TR = Penerimaan total
Q =
Jumlah produk yang dijual
P = Harga produk per unit
Jika
fungsi permintaan linier dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah berarti
harga p tidak tetap, maka penerimaan total (TR) akan berbentuk fungsi kuadrat.
Jadi, bila fungsi permintaan dinyatakan oleh P = b – aQ, maka akan diperoleh
persamaan penerimaan total.
TR = P.Q
TR = (b – aQ)Q
TR = bQ – aQ2
Fungsi
penerimaan total ini bila digambarkan dalam bidang koordinat akan berbentuk
kurva parabola yang terbuka ke bawah dan memotong sumbu Q di dua titik, yaitu:
Q = 0 dan Q =
. Karena kurva parabola
terbuka ke bawah berarti fungsi penerimaan total ini mempunyai titik puncak
maksimum, yaitu:

Titik
puncak = 

Contoh
:

Penyelesaian
:
TR = PW
TR = (20 – 2Q)Q
TR = 20Q – 2Q2
TR maksimum =
,
=
,
= (5, 50)




Jika TR = 0, maka 20Q – 2Q2 = 0
2Q(10 – Q) = 0
Q1 = 0
Q2 = 10
2.1.10.
Penerapan Fungsi non Linier dari Fungsi
Biaya
Bentuk non linier dari fungsi biaya ® Fungsi Parabola
® Fungsi Kubik
Ø
Biaya Tetap ( FC ) = konstanta
Ø
Biaya Variabel ( VC ) = f ( Q )
Ø
Biaya Total ( TC ) ® C = FC + VC = k + f ( Q )
Ø
Biaya Marginal = 

a). Fungsi Biaya Total ® TC = a Q 2 – b Q + c ® Fungsi Parabola






![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Kasus : Biaya total
TC = 2 Q 2
– 24 Q + 102
Parabola


Ø
Pada tingkat produksi berapa unit, biaya total ini minimum ?
Ø
Hitung biaya total minimum ?
Ø
Hitung biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, Biaya tetap rata-rata, biaya variable rata-rata ?
Ø
Jika produksi dinaikkan sebesar 1 unit, berapa besarnya biaya marginal ?


Q pada TC minimum =
=
=
= 6 unit




= 2 (6)
2 – 24 (6) + 102 = 30


TC total minimum =
=
= 30


Pada Q = 6
FC = 102
VC = 2Q 2 – 24Q = 2 ( 6 ) 2
– 24 ( 6 ) = - 72
2.1.11.
Fungsi Penerimaan, Keuntungan dan
Kerugian serta Titik Impas dari Fungsi Non Linier
Fungsi penerimaan
bentuk umum
fungsi parabola
menghadap ke bawah pada Produsen di
pasar monopoli.


Sedang bentuk fungsi penerimaan
akan linier untuk produsen di pasar persaingan sempurna
TR = Q X P = f (Q)
total penerimaan






|




Dimana T I = titik impas
Besar kecilnya keuntungan
diperlihatkan oleh besar kecilnya selisih, positif antara TR dan C
Keuntungan maximum tidak selalu
terjadi pada saat TR maksimum.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Matematika adalah satu
alat untuk menyerdehanakan penyajian dan pemahaman suatu maslah dengan menggunakan bahasa matematika,
penyajian suatu maslah menjadi lebih sederhana sehingga mudah untuk dipahami,
dianalisis serta di pecahkan. Didalam ilmu ekonomi yang berkembang dengan
pesat, berbagai konseop matematika digunakan sebagai alat analisis salah satu
konsepnya diantaranya fungsi linear dan non linear. Penggunaan fungsi linear
dalam ilmu ekonomi seperti:
1. Fungsi
permintaan dan fungsi penawaran
2. Fungsi
keseimbangan pasar
3. Fungsi
konsumsi dan tabungan
4. Fungsi
pajak
Sedangkan penerapan
fungsi non linear dalam ilmu ekonomi seperti fungsi permintaan, fungsi
penawaran, fungsi keseimbangan pasar, bunga majemuk, nilai aset
sekarang dari aset masa depan, dan model pertumbuhan
DAFTAR
PUSTAKA
Manullang, M., Rajagukguk. (2015). Matematika Ekonomi, Diktat
Kuliah Matematika Ekonomi, Jurusan FMIPA, Universitas Negeri Medan
Kalangi, J.B. (2012). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat
Johannes, H., Handoko.B.S. (1979). Pengantar Matematika Untuk
Ekonomi. Jakarta: Intermasa
Dumairy. (2010) Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Hidayat,
Rachmat. (2013) Matematika Ekonomi dan Bisnis , Yogyakarta: Graha
Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar