Sabtu, 11 November 2017

UKURAN PEMUSATAN ( MEAN, MEDIAN, MODUS, KUARTIL, DESIL, PERSENTIL)



STATISTIK PENDIDIKAN MATEMATIKA

UKURAN PEMUSATAN ( MEAN, MEDIAN, MODUS, KUARTIL, DESIL, PERSENTIL)

DI SUSUN
OLEH:

KELOMPOK 2

1.     EFIYANTI SIREGAR             (8176171007)
2.     M.IRFAN ANSHORI              (8176171021)
3.     SYAMSAH FITRI                   (8176171034)

MATA KULIAH                   : STATISTIK PENDIDIKAN MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU           : Prof. Dr. MUKHTAR, M.Pd
KELAS / PRODI                   : A1 / PASCA PENDIDIKAN MATEMATIKA






PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
            Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmar, karunia, serta taufik dan hidayahnya karena kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ukuran Pemusatan (mean, median, modus, kuartil, desil, dan persentil” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Tak lupa pada nabi junjungan dan baginda Rasullullah kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Prof. Dr Mukhtar, M.Pd selaku dosen mata kuliah Statistik Pendidikan Matematika Unimed yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Statistik Pendidikan Matematika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari ata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.


                                                                                    Medan,  21 Agustus 2017




                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                   i
DAFTAR ISI                                                                                                  ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                             1
A.        Latar belakang                                                                                    1
B.        Rumusan Masalah                                                                               1
C.        Tujuan Pembahasan                                                                            1
BAB II PEMBAHASAN                                                                              2
A.        Rataan Hitung (Mean)                                                                                    3
B.        Median                                                                                                6
C.        Modus                                                                                                 9
D.        Kuartil                                                                                                 10
E.         Desil                                                                                                    13
F.         Persentil                                                                                              14
BAB III PENUTUP                                                                                       19
A.        Kesimpulam                                                                                        19
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                20










 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Persentil sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Analisis Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, median, quartil dan persentil. Sedangkan ukuran penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard deviation).

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka kami mengemukakan perumusan masalah makalah kami sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil ?
2.      Apa rumus data tunggal dan berkelompok untuk mencari Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil ?
3.      Bagaimana pengaplikasian rumus Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil dalam data yang dapat membantu mempermudah pengolahan data ?
                                                                                                          
C.       Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1.        Pengertian Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil
2.        Rumus data tunggal dan berkelompok untuk mencari Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil
3.        Pengaplikasian rumus Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil dalam data yang dapat membantu mempermudah pengolahan data ?






























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Rataan Hitung (Mean)
Rata-rata merupakan salah satu ukuran pemusatan data yang banyak digunakan. Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean adalah sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah "Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu" (Sutrisno Hadi; 1998). Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan . Dengan kata lain jika kita memiliki  data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Keterangan:
   Mencari rata-rata secara umum dapat ditentukan dengan rumus :
1.    Untuk Data Tunggal
Cara menghitung mean untuk data tunggal adalah :
·      Jika  merupakan n buah nilai dari variabel  , maka rata-rata hitungnya sebagai berikut.
 
 
 
Contoh :
Hitunglah rata-rata dari nilai ini 7, 6, 3, 4, 8, 8 !
Penyelesaian :
·           Jika nilai  masing-masing memiliki frekuensi  maka mean adalah : 
Contoh :
Hitinglah rata-rata dari nilai-nilai ini : 3, 4, 3, 2, 5,1, 4, 5, 1, 2, 6, 4, 3, 6, 1 !
Penyelesaian :
                                     
                                     
                                     
 
 
Sehingga untuk mendapatkan nilai rata-rata ialah :

2.        Data Berkelompok
Data berkelompok adalah data yang nilai perhitungannya secara berkelompok dengan interval tertentu dan perlu menyusun tabel distribusi frekuensi. biasanya dengan semakin banyakny data, akan relatif semakin sulit dan kompleks permasalahannya.
          Untuk data berkelompok mean dihitung dengan menggunakan 3 metode, yaitu : metode biasa, metode simpangan rata-rata, dan metode coding.
a.         Metode Biasa
  
Keterangan :
 
 

b.        Metode simpangan rata-rata
 
Keterangan :
 
 
 
 

c.         Metode Coding
 
Keterangan :
 
 
 
 
Contoh 2:
Nilai tingkat kecerdesan emosional dari 50 siswa.
No
Kelas
Frekuensi
Fk
1
58-64
7
7
2
65-71
9
16
3
72-78
11
27
4
79-85
6
33
5
86-92
4
37
6
93-99
9
46
7
100-106
4
50

Total 
50










Penyelesaian :





Metode biasa
Metode Simpangan Rata-rata
Metode Coding
No
Kecerdesan Emosional
Frekuensi (f)
Fk
Titik tengah (x)
fx
d=x-m
fd
u=d/C
fu
1
58-64
7
7
61
427
-14
-98
-2
-14
2
65-71
9
16
68
612
-7
-63
-1
-9
3
72-78
11
27
75
825
0
0
0
0
4
79-85
6
33
82
492
7
42
1
6
5
86-92
4
37
89
356
14
56
2
8
6
93-99
9
46
96
864
21
189
3
27
7
100-106
4
50
103
412
28
112
4
16

Total
50


3988

238

34
a.         Mean dengan metode biasa
 
b.        Metode simpangan rata-rata
M = 75
 
c.         Metode Coding
M = 75   C = 7
 
Keunggulan dari rata-rata/ Mean yaitu pertama adalah mudah diingat, dipahami, di mengerti, dan di hitung. kedua adalah tingkat perubahan data yang ada tidak terlalu mempengaruhi prosedur perhitungan. dan yang ketiga adalah berdasarkan sampel atau populasi yang ada. Kelemaha dari rata-rata /  mean yaitu pertama adalah nilai yang ekstrim sangat besar pengaruhnya. kedua, kelas terbuka sulit ditentukan rata-ratanya. 

B.       Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan  nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me.  Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam  mencari median, dibedakan  untuk banyak data ganjil  dan banyak data genap.  Untuk  banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah.
Median adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median disimbolkan dengan  atau  . Untuk mencari median dibedakan menjadi data tunggal dan data kelompok. Median bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

1.        Median Data Tunggal
-          Jika n ganjil maka,
 
-          Jika n genap maka,
 
Contoh :
            Tentukan Median dari data berikut :
a.         4, 3, 2, 6, 7, 5, 8
Jawab :
Urutan data : 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
 
b.        11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 15
Jawab :
Urutkan data : 4, 5, 7, 8, 9, 11. 12, 14
 

2.        Untuk Data Berkelompok

Keterangan :
Me = Median
b    = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p    = panjang interval kelas
n    = banyak data
F    = jumlah frekuensi sebelum kelas-kelas median
f     = frekuensi kelas median
Contoh 2:
Nilai tingkat kecerdesan emosional dari 50 siswa.
No
Kelas
Frekuensi
Fk
1
58-64
7
7
2
65-71
9
16
3
72-78
11
27
4
79-85
6
33
5
86-92
4
37
6
93-99
9
46
7
100-106
4
50

Total 
50


Penyelesaian :
No
Kecerdesan Emosional
Frekuensi (f)
Fk
Titik tengah (x)
1
58-64
7
7
61
2
65-71
9
16
68
3
72-78
11
27
75
4
79-85
6
33
82
5
86-92
4
37
89
6
93-99
9
46
96
7
100-106
4
50
103

Total
50


 
b = 71,5                       F = 23              f = 25
(50) – 23 sehingga median dari data tersebut adalah
 
Biasanya data yang diukur relatif banyak perlu dikelompokkan kedalam tabel distribusi frekuensi. memang ada penulis lain yang memberi batasan tertentu mengenai banyak data yaitu jika banyak data kurang atau sama dengan 30 (<30) perhitungan rata-rata / Mean menggunakan data yang tidak di kelompokkan. tetapi jika banyak data lebih dari 30 (>30), data perlu di kelompokkan. Namun pada kesempatan kali ini tidak diberikan batasan-batasan tertentu atau tidak mempermasalahkan batasan tersebut, hanya tergantung kebutuhan saja. 

C. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul dalam kumpulan data atau data yang mempunyai frekuensi terbesar. Jika semua data mempunyai frekuensi yang sama berarti data-data tersebut tidak memiliki modus, tetapi jika terdapat 2 data yang mempunyai frekuensi tersebut maka data-data tersebut memiliki 2 modus dan seterusnya. Menentukan modus suatu data dapat dilakukan dengan cara mengurutkan data tersebut, kemudian menyelidiki dan mengidentifikasi data yang muncul paling banyak. Nilai data yang muncul paling banyak itulah yang menjadi modus dari suatu data.
a.         Modus untuk data tunggal
Ø  Bisa terjadi data dengan beberapa modus (multi-modus)
Ø  Bisa terjadi data tanpa modus
  • Data = 5, 5, 5, 6, 8, 9, 9, 9, 10, 11
  • Nilai yang muncul paling banyak adalah = 5 (3 kali) dan 9 (3 kali)
  • Artinya, modus data tersebut = 5 dan 9
Jenis-jenis modus adalah sebagai berikut:
  • Unimodus: Unimodus adalah kumpulan data yang hanya memiliki satu modus.
  • Bimodus: Bimodus adalah kumpulan data yang memiliki dua modus.
  • Multimodus: Multimodus adalah kumpulan data yang memiliki lebih dari dua modus.

b.      Modus untuk data berkelompok
Contoh 2:
Nilai tingkat kecerdesan emosional dari 50 siswa.
No
Kelas
Frekuensi
Fk
1
58-64
7
7
2
65-71
9
16
3
72-78
11
27
4
79-85
6
33
5
86-92
4
37
6
93-99
9
46
7
100-106
4
50

Total 
50



        


Penyelesaian :
L = 71,5          i = 7                             
Modus dari data tersebut ialah :
 
D. Kuartil
Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam 4 bagian yang sama besar. Kuartil dinotasikan dengan notasi Q. Kuartil terdiri dari 3, yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3).
Untuk menentukan kuartil pada data tunggal, kita harus mempertimbangkan banyaknya data (n) terlebih dahulu. Penghitungan kuartil tergantung dari kondisi banyaknya data tersebut.
Sebagai ilustrasi, misalkan terdapat seperangkat data yaitu   ,   Letak-letak kuartil pada data tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

          Nilai-nilai yang membagi sekumpulan data yang telah terurut menjadi empat bagian yang sama. Ada tiga jenis kuartil, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3). Kuartil kedua sama dengan median. Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah: Susun data menurut urutan nilainya, Tentukan letak kuartil, dan nilai kuartil. Untuk letak kuartil dapat dicari dengan rumus:
Ø  Kuartil data tunggal
Qi = nilai yang ke-

Contoh :
Tentukan  dari data : 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10
Penyelesaian:
Data yang telah diurutkan : 3, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 10
Banyak data dari contoh di atas adalah 11 . kuartil ditentukan dengan :
Nilai  = data ke- 1,       
Nilai  = data ke- 2,       
Nilai  = data ke- 3,       
Sehingga nilai   = 6,  = 7,  = 8



Ø  Kuartil data berkelompok
Qi =

Keterangan
Qi        = kuartil ke-i
Bi         = tepi bawah kelas kuartil ke-i,
N         = banyaknya data
F          = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas kuartil
l           = lebar kelas
f           =frekuensi kelas kuartil
Contoh 2:
Nilai tingkat kecerdesan emosional dari 50 siswa. Tentukan  dari data tingkat kecerdasan emosional dari 50 siswa !
No
Kelas
Frekuensi
Fk
1
58-64
7
7
2
65-71
9
16
3
72-78
11
27
4
79-85
6
33
 5
86-92
4
37
6
93-99
9
46
7
100-106
4
50

Total 
50





                                                       

Penyelesain :
Titik  (terletak pada interval 65 – 71) diketahui :  = 64,5          f = 9    F = 7   i = 7
 
Titik (terletek pada interval 72 – 78) diketahui :             f = 11              F = 16              i = 7
 
Titik  (terletak pada interval 93 – 99) diketahui :          f = 9    F = 37              i = 7
 

E.       Desil
Desil adalah nilai yang membagi sekumpulan data terurut menjadi sepuluh bagian yang sama. Menurut Wirawan desil adalah nilai nilai yang membagi serangkaian data atau suatu distribusi frekuensi menjadi sepuluh bagian yang sama(Wiriawan,2001). Lambang dari desil adalah D.  Terdapat sembilan jenis desil yaitu desil pertama (D1), desil kedua (D2), desil ketiga (D3)...........desil kesembilan(D9). Desil kelima sama dengan median.
Cara menentukan desil yaitu :
1.        Untuk data tunggal
(i)      Data diurutkan atau dikelompokkan
(ii)    Letak : data ke = (n+1) dimana c = 1,2,3,4,5,6,7,8,9
(iii)  Jika desil ke c(Dc) terletak pada urutan antara k dan (k+1) dan δ adalah bagian desimalnya, maka Dc dirumuskan
Dc = xk +δ (xk+1xk )
2.        Tabel distribusi frekuensi tunggal
(i)     tentukan frekuensi komulatif
(ii)   sama seperti (ii) dan (iii) data tunggal
3.        Tabel distrubusi frekuensi kelompok
(i)     tentukan frekuensi komulatif
(ii)   Letak : kelas yang memuat data ke
(iii) Rumus : Dc = Ltb + i  

Keterangan :
c          = 1, 2, 3, 4, ..., 9
Dc        = Desil ke c
n          = banyak data (= Σ f )
i           = panjang interval kelas
xk         = data ke k
xk+1      = data ke k + 1
Ltb        = tepi bawah kelas Desil ke c
fk          = frekuensi komulatif sebelum kelas Desil ke c
fDc       = frekuensi kelas Desil ke c

F.        Persentil
Persentil adalah nilai yang membagi sekumpulan data urut menjadi 100 bagian yang sama. Ada 99 Persentil yaitu P1 , P2 ,P3 , P4 , P5 , ..., P99. Cara menentukan Persentil hampir sama seperti cara menentukan Kuartil dan Desil yaitu :
Cara menentukan Persentil yaitu :
1.        Untuk data tunggal
(i)     Data diurutkan atau dikelompokkan
(ii)   Letak : data ke = (n+1) dimana c = 1,2,3,4,5...........99
(iii) Jika Persentil ke c(Pc) terletak pada urutan antara k dan (k+1) dan δ adalah bagian desimalnya, maka Dc dirumuskan
Pc = xk +δ (xk+1xk )
2.        Tabel distribusi frekuensi tunggal
(i)     tentukan frekuensi komulatif
(ii)   sama seperti (ii) dan (iii) data tunggal
3.        Tabel distrubusi frekuensi kelompok
(i)     tentukan frekuensi komulatif
(ii)   Letak : kelas yang memuat data ke
(iii) Rumus : Pc = Ltb + i  

Keterangan :
c          = 1, 2, 3, 4, ..., 99
Pc         = Persentil ke c
n          = banyak data (= Σ f )
i           = panjang interval kelas
xk         = data ke k
xk+1      = data ke k + 1
Ltb        = tepi bawah kelas Persentil ke c
fk          = frekuensi komulatif sebelum kelas Persentil ke c
fPc        = frekuensi kelas Persentil ke c
Contoh 1:
Tabel  1
Nilai
F
F kum
data ke
5
6
6
1-6
6
18
24
7-24
7
20
44
25-44
8
16
60
45-60
9
12
72
61-72
10
8
80
73-80
Jumlah
80



Tentukan D3 dan P90  dari data tersebut !
Desil ke 3 ( D3)
Letak data ke= =
D3 = data ke24 +  (data ke 25 – data ke 24 )
D3= 6 + (7-6)
D3=6,3
Persentil ke 90 (P90)
Letak data ke= =
P90 = data ke 72 +  (data ke 73 – data ke 72 )
P90= 9 + (10-9)
P90=9,9


Contoh 2:
Nilai tingkat kecerdesan emosional dari 50 siswa.
No
Kelas
Frekuensi
Fk
1
58-64
7
7
2
65-71
9
16
3
72-78
11
27
4
79-85
6
33
5
86-92
4
37
6
93-99
9
46
7
100-106
4
50

Total 
50


Jawab:
Letak data ke 3 (D3).
Data ke=
Data ke=15
Maka D3
D3 = 65 + 7
D3=65+7
D3= 68,5

Letak data ke 90 (P90)
Data ke=
Data ke = 45
Maka P90.
P90 = 93 + 7
P90=93+7
P90= 93+6,2
P90=99,2
Kelebihan dan Kekurangan rata-rata, Median dan Modus
1.   Mean
Kelebihan
Rata-rata lebih populer dan lebih mudah digunakan dalam satu set data, rata-rata selalu ada dan hanya ada satu rata-rata. Dalam penghitungannya selalu mempertimbangkan semua nilai data. Tidak peka terhadap penambahan jumlah data. Variasinya paling stabil. Cocok digunakan untuk data yang homogen.
Kelemahan
Sangat peka terhadap data ekstrim. Jika data ekstrimnya banyak, rata-rata menjadi kurang mewakili (representatif). Tidak dapat digunakan untuk data kualitatif. Tidak cocok untuk data heterogen.

2.    Median
Kelebihan
Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim. Dapat digunakan untuk data kualitatif maupun kuantitatif. Cocok untuk data heterogen.
Kelemahan
Tidak mempertimbangkan semua nilai data. Kurang menggambarkan rata-rata populasi. Peka terhadap penambahan jumlah data.

3.    Modus
Kelebihan
Tidak dipengaruhi oleh data ekstrim. Cocok digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.
Kelemahan
Modus tidak selalu ada dalam satu set data. Kadang dalam satu set data terdapat dua atau lebih modus. Jika hal itu terjadi modus menjadi sulit digunakan. Kurang mempertimbangkan semua nilai. Peka terhadap penambahan jumlah data.


  


Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus
Jika rata-rata, median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata, median dan modus akan terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva distribusi frekuensi tersebut akan terbentuk simetris.
Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi akan terbentuk menceng ke kiri.
Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kanan. Kurva distribusi frekuensi akan terbentuk menceng ke kanan.
















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Metode ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil) dan ukuran gejala pusat (rata-rata hitung dan modus), sangat berpengaruh terhadap kehidupan, karena metode-metode tersebut dapat mengklasifikasikan dan menyajikan data yang mudah dipahami sehingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan statistika bisa teratasi. Namun, metode-metode ini tidak dapat dipakai apabila tidak terdapat data-data yang bisa digunakan atau data tersebut tidak valid.






















DAFTAR PUSTAKA

Syahputra, Edi. Statistika Terapan . Medan : Unimed Press Universitas Negeri Medan, 2016
Jaya Indra & Ardat. Penerapan Statistik Untuk Pendidikan. Bandung : Cita Pustaka Media, 2013
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan . Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2010
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta, 2013
                                                                                                          
                                                                                                               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar