Nama : Syamsah Fitri
NIM : 8176171034
Kelas : A1/ Pasca Dikmat UNIMED
Penilaian
autentik (Authentic Assessment)
Penilaian autentik (Authentic
Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah Assessment merupakan sinonim
dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari
asli, nyata, valid, atau reliabel. Secara
konseptual penilaian autentik
lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda
terstandar sekali pun.
Ketika menerapkan penilaian autentik
untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan
mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Dalam
rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya
pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan : Sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai. Fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan, tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.
Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran
a.
Penilaian
Kinerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi (Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012).
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (check list), skala penilaian (rating scale).
Penilain Unjuk
Kerja
Nama Sekolah :
Kelas :
Mata pelajaran : Matematika
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skala Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Menjawab pertanyaan guru yang
dilontarkan kepada siswa
|
|
|
|
|
2
|
Bertanya
kepada guru tentang materi pelajaran
|
|
|
|
|
3
|
Berdidkusi
dengan teman tentang materi yang diajarkan
|
|
|
|
|
4
|
Mencatat
kesimpulan dari materi yang dijelaskan guru
|
|
|
|
|
5
|
Mengerjakan
tugas/latihan baik kuis, tugas rumah dan latihan.
|
|
|
|
|
6
|
Mengerjakan
latihan di papan tulis
|
|
|
|
|
7
|
Mampu
mempresentasi ulang materi di depan kelas
|
|
|
|
|
8
|
Mampu menjadi
anggota yang dominan aktif dalam pembelajaran berkelompok
|
|
|
|
|
9
|
Menjelaskan
kepada teman yang kurang memahami materi
|
|
|
|
|
10
|
Mahir
menggunakan alat peraga demi menunjang pemahaman materi yang dalam
|
|
|
|
|
Skor
|
|
|
|
|
Skala penilaian (rating scale), digunakan untuk menggambarkan suatu
nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. (Arikunto, 2012 : 41). Misalnya: 4 = siswa selalu melakukan, 3 = kadang-kadang, 2 = jarang, 1 = tidak
pernah.
b.
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project
assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode waktu tertentu.
Kunandar (2012:279) mengemukakan bahwa “penilaian terhadap suatu tugas meliputi pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data”. Tugas tersebut dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Penilain Proyek
Nama :
Kelas :
Mata
pelajaran : Matematika
Indikator : Peserta didik dapat menemukan
penyelesaian persaan yang dapat
dinyatakan ke bentuk
persamaan kuadrat/ pertidaksamaan kuadrat
Rumusan
tugas: Carilah beberapa soal dan jawaban mengenai penyelesaian persamaan
yang dapat
dinyatakan ke bentuk persamaan kuadrat/ pertidaksamaan
kuadrat
Pedoman
penskoran:
Level Nilai Proyek
|
Kriteria Khusus
|
4
Superior
|
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya benar
- Penjelasannya tertulis sangat jelas
- Diagram/tabel/gambar tepat
- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
|
3
Memuaskan
|
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya pada umumnya benar
- Penjelasannya tertulis jelas
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
- Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
|
2
Cukup
Memuaskan
|
- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
- Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
- Perhitungannya pada umumnya benar
- Penjelasannya tertulis cukup jelas
- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
- Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
|
1
Tidak
Memuaskan
|
- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep
- Tidak menggunakan strategi yang sesuai
- Perhitungannya tidak benar
- Penjelasan tertulisnya tidak jelas
- Diagram/tabel/gambar tidak benar
- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan
|
c.
Penilain Portofolio
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan
atau
diproduksi secara berkelompok, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi. Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk
penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan
minatnya.
2)
Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan
dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan orang lain bisa sama bisa berbeda.
3)
Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder di rumah atau loker masing-masing di sekolah.
4)
Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
5)
Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya
dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas
karya para peserta diclik.
6)
Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat
membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana
cara rnemperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7)
Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat "kontrak" atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan,
misalnya
2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
Penilain
Portofolio
Nama :
Kelas :
Mata pelajaran :
Matematika
Ruang lingkup : 1. Setiap laporan hasil dikumpulkan selambat-lambatnya satu
minggu setelah peserta didik
melaksanakan kegiatan.
2. Penilaian karya portofolio
terpilih dilaksanakan satu minggu
sebelum Ulangan Akhir Semester 1.
Uraian tugas portofolio: Tentukan tinggi batang pohon di
halaman belakang sekolah
dengan menggunakan salah satu
pilihan:
1) klinometer dan meteran
2) meteran dan cermin
Rubrik
Penilaian Portofolio:
KRITERIA
|
SKOR
|
INDIKATOR
|
Persiapan
(Skormaks= 3)
|
3
|
Pemilihan
alat dan bahan tepat
|
2
|
Pemilihan
alat atau bahan tepat
|
|
1
|
Pemilihan
alat dan bahan tidak tepat
|
|
Pelaksanaan
(Skormaks= 9)
|
3
|
Rangkaian
alat tepat dan rapi
|
2
|
Rangkaian
alat tepat atau rapi
|
|
1
|
Rangkaian
alat tidak tepat dan tidak rapi
|
|
3
|
Langkah kerja
dan waktu pelaksanaan tepat
|
|
2
|
Langkah kerja
atau waktu pelaksanaan tepat
|
|
1
|
Langkah kerja
dan waktu pelaksanaan tidak tepat
|
|
3
|
Memperhatikan
keselamatan kerja dan kebersihan
|
|
2
|
Memperhatikan
keselamatan kerja atau kebersihan
|
|
1
|
Tidak
memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
|
|
Hasil
(Skormaks= 6)
|
3
|
Pengolahan
data tepat
|
2
|
Pengolahan
data kurang tepat
|
|
1
|
Pengolahan
data tidak tepat
|
|
3
|
Simpulan
tepat
|
|
2
|
Simpulan
kurang tepat
|
|
1
|
Simpulan
tidak tepat
|
|
Laporan
(Skormaks= 3)
|
3
|
Tampilan
menarik dan bahasa sesuai kaidah
|
2
|
Tampilan
menarik atau bahasa sesuai kaidah
|
|
1
|
Tampilan
tidak menarik dan bahasa tidak sesuai kaidah
|
Contoh pengisian
format penilaian portofolio
No
|
Nama
|
Skor untuk
|
Jumlah skor
|
Nilai
|
|||
Persiapan
|
Pelaksanaan
|
Hasil
|
Laporan
|
||||
1
|
Adi
|
3
|
5
|
4
|
2
|
14
|
2.67
|
Keterangan:
·
Skor
maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 9 + 6 + 3 = 21.
·
Nilai
portofolio = (Jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 4.
Pada contoh di atas nilai portofolio = (14 : 21) x 4 =
2.67
d.
Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mamp mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Tes tertulis berbentuk esai menuntut dua jenis pola jawaban,
1. jawaban
terbuka (extended-response)
2. jawaban terbatas (restricted-response)
Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta
didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis,
tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis dapat berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran. Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah
pilihan ganda dan uraian. Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya
digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah
satu adalah kunci (key) yaitu jawaban
yang benar, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
Soal pilihan ganda.
Nama
:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
Kompetensi
Inti: Memahami, menerapkan,
dan menganalisis pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi
Dasar: Memilih dan menerapkan aturan eksponen
dan logaritma sesuai dengan
karakteristik permasalahan yang akan
diselesaikan dan memeriksa
kebenaran langkah-langkahnya.
Indikator : Melakukan operasi aljabar pada bentuk logaritma.
Rumusan
butir soal:
Jika 2log a + 2log b = 12 dan 3.2log
a – 2log b = 4, maka a + b = …
A. 144 B. 272 C. 528 D. 1.024 E. 1.040
JAWABAN : B
Penilaian
untuk tes bentuk pilihan ganda, setiap butir soal yang dijawab benar mendapat
skor 1, dan yang dijawab salah/tidak dijawab/lebih dari satu jawaban yang
dipilih tidak mendapat skor. Nilai siswa adalah (jumlah jawaban benar : jumlah
butir soal) x 4.
Contoh:
Jumlah soal 40 butir
Adi
menjawab benar 32
Nilai
Adi = (32/40) x 4 = 3.20
Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan dan
menuliskan jawabannya dengan kalimatnya sendiri.
Soal bentuk uraian
Nama
:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
Kompetensi Inti :Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar: Menganalisis fungsi dan persamaan
kuadrat dalam berbagai bentuk penyajian masalah kontekstual.
Indikator :Mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat, membuat model
matematikanya, menyelesaikan modelnya, dan menafsirkan hasil penyelesaian
masalah tersebut.
Rumusan
butir soal:
Seutas kawat yang panjangnya 12 meter akan dibuat persegi
panjang.
a.
Tentukan model matematika dari
permasalahan di atas ?
b.
Berapa ukuran
persegi panjang itu agar luasnya maksimum?
Pedoman
penskoran
No
|
Jawaban
|
Skor
|
A
|
Menentukan Model matematika
Panjang kawat merupakan keliling
persegi panjang = 12 meter.
Misalkan panjang = x meter dan
lebar = y meter.
Keliling = 12 meter
2x + 2y = 12
x + y = 6
y = 6 – x
Luas persegi panjang: L(x) =
panjang x lebar = x(6–x)= 6x – x2
|
7
1
1
1
1
1
1
1
|
B
|
Menentukan nilai x dan luas
maksimum
L(x) = maksimum pada x = 3
x = 3 → y = 6 – 3 = 3
L(x) maksimum = 3(6 – 3) = 3(3) =
9
Jadi, luas maksimum persegi
panjang itu adalah 9 m2 dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 3
meter.
|
4
1
1
1
1
|
SKOR MAKSIMAL
|
11
|
Nilai siswa = (skor perolehan : skor maksimal) x 4.
Contoh:
Skor perolehan = 6.
Nilai = (6/8) x 4 =
3.00
e.
Penilain Sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap, yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi, menilai atau
menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter.
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah:
1) Sikap terhadap mata pelajaran.
2) Sikap terhadap guru/ pengajar.
3) Sikap terhadap proses pembelajaran.
Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi.
a) Observasi perilaku
b) Pertanyaan langsung
c) Laporan pribadi
Lembar
observasi sikap siswa dalam diskusi kelompok
N0
|
Sikap
![]()
Nama
|
Keterbukaan
|
Ketekenunan Belajar
|
Kerajinan
|
Tanggung jawab
|
Kedisplinan
|
Kerjasama
|
Ramah dengan teman
|
Hormat pada guru
|
Kejujuran
|
Mwnepati janji
|
Kepedulian
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
Skala
penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik 5 =
amat baik
f.
Penilaian Diri
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.
Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas
antara lain:
1.
dapat menumbuhkan rasa percaya
diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2.
peserta didik menyadari kekuatan darri kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3.
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a)
Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b)
Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c)
Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda
cek, atau skala
penilaian.
d) Merminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e)
Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
f)
Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Format
penilaian diri peserta didik
Nama
:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
No
|
Pernyataan
|
Alternatif
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya
dalam belajar
|
|
|
2
|
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
|
|
|
3
|
Saya optimis bisa meraih prestasi
|
|
|
4
|
Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
|
|
|
5
|
Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat
|
|
|
6
|
Saya suka membahas masalah sastra, dan perkembangan bahasa
|
|
|
7
|
Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
|
|
|
8
|
Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
|
|
|
9
|
Saya rela
berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
|
|
|
10
|
Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
|
|
|
Skor
|
|
|
Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi
skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika
rentang nilai antara 0 - 5 dikategorikan tidak positif; 6 - 10 kurang positif; 11 - 15 positif dan 16 - 20 sangat positif.
g.
Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat pada semua tahap proses
pengembangan Kunandar (2013 : 299).
Penilaian
produk pembuatan alat peraga matematika bangun ruang
Nama
:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
No
|
Tahapan
|
Skor (1 – 5
)
|
1
|
Tahap
perencanaan
·
Kemampuan peserta didik merencanakan
·
Mengembangkan gagasan
·
Mendesain produk
|
|
2
|
Tahap proses pembuatan
·
Persiapan
alat dan bahan
·
Teknik Pengolahan
·
K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)
|
|
3
|
Tahap
akhir/hasil
·
Bentuk fisik
·
Inovasi
·
Kreativitas
·
Isi
|
|
Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan
semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin
tinggi nilainya.
Jadi dari
penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa penerapan
model penilaian otentik berimplikasi pada disain pembelajaran. Menguasai
pengetahuan yang dinilai dengan model tes pilihan ganda. Pembelajaran harus
dikembangkan sehingga menghasilkan produk belajar dalam bentuk pengetahuan dan
ketrampilan menerapkan pengetahuan pada kehidupan nyata. Produk belajar siswa
bersifat kontekstual.
Berikut contoh-contoh
tugas yang termasuk dalam asesmen autentik :
1.
Computer
adaptive testing (sepanjang tidak berbentuk objektif),
yang menuntut peserta didik untuk mengekspresikan diri sehingga dapat
menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata
2.
Group
performance assessment, yaitu tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik secara berkelompok
3.
Individual
performance assessment, yaitu tugas yang harus
diselesaikan secara mandiri
4.
Interview,
yaitu siswa harus merespon pertanyaan lisan dari pengajar
5.
Nontraditional
test items, yaitu butir soal yang tidak bersifat objektif
tetapi merupakan suatu perangkat respon yang mengharuskan peserta didik memilih
berdasarkan kriteria yang ditetapkan
6.
Observasi,
meminta peserta didik melakukan suatu tugas. Selama melaksanakan peserta didik
tersebut peserta didik diobservasi baik secara terbuka maupun tertutup.
7.
Portofolio,
suatu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan waktu
maupun urutan kategori kegiatan.
8.
Project,
exhibition, or demonstration, yaitu penyelesaian
tugas-tugas yang kompleks dalam suatu jangka waktu tertentu yang dapat
memperlihatkan penguasaan kemampuan sampai pada tingkatan tertentu pula
9.
Mencongak menuntut jawaban singkat dari
siswa, tetapi bukan memilih jawaban dari sederet kemungkinan aian Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar